Langsa | ms-langsa.go.id. | Rabu, 16 Juli 2025, Mahkamah Syar’iyah Langsa yang diwakili oleh Bapak Ilyas, S.Ag., M.H., menghadiri undangan pemusnahan barang bukti yang digelar di halaman kantor Kejaksaan Negeri Langsa dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri Langsa, Efrianto, S.H., M.H., yang dilaksanakan secara terbuka dan disaksikan sejumlah awak media serta perwakilan forkopimda setempat dimulai pukul 10.00 Wib.
Turut hadir memusnahkan barang bukti, Asisten I Pemko Langsa Suriyatno AP, MSP, Kapolres Langsa AKBP Mughi Prasetyo Habrianto SIK, Kepala BNN Kota Langsa AKBP H. Dr. Muhammad Dahlan, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Negeri Langsa Kemas Reynald Mei, S.H., M.H., Kepala Bea Cukai Langsa Dwi Harmanto, Perwakilan Mahkamah Syar’iyah Langsa Ilyas, S.Ag., M.H., Lapas Narkotika Langsa, Ketua DPC Granat Islamsyah M.T.A., S.T., beserta pengurus dan Ketua DPD IKAN Kota Langsa Hengki Syahjaya, S.E., beserta pengurus dan tamu undangan lainnya.
Adapun barang bukti yang dimusnahkan merupakan perkara yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (Inkracht) dari pengadilan yang putusannya dirampas untuk dimusnahkan sejak bulan November 2024 hingga Juni 2025, sebanyak 66 perkara dengan rincian : Narkotika jenis sabu sebanyak 20 perkara, berat keseluruhan 190,81 Gram. Narkotika jenis ganja sebanyak 4 perkara, berat keseluruhan 280.83 Gram. Narkotika jenis kokain sebanyak 1 perkara, berat keseluruhan 28 Gram. Perkara tindak pidana umum lainnya sebanyak 43 perkara, barang bukti berupa handphone dan baju.
Pemusanahan barang bukti merupakan tindak lanjut dari jaksa untuk mengeksekusi barang bukti terhadap perkara yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan dilaksanakan secara berkala tiap tahunnya dengan tujuan menyajikan informasi terkini sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat guna memperoleh informasi secara tepat dan terbuka untuk mewujudkan lembaga penegak hukum yang bersih dan transparan khususnya di Kota Langsa.
Selain itu juga sebagai bentuk dari kehatian-kehatian dalam menjaga dan menyimpan barang bukti, sehingga menghindari penyalahgunaan barang bukti, rusak, ataupun hilang dari tempat penyimpanan atau dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.